jenis batery ponsel


 Baterai yang digunakan untuk ponsel yaitu jenis baterai rechargeable (dapat diisi kembali). Hingga saat ini yang umumnya digunakan pada peralatan portable seperti ponsel adalah : Nickel-Cadmium (NiCd), Nickel-Metal-Hydride (NiMH), Lithium-Ion (Li-Ion), dan Lithium-Polymer (Li-Polymer).

Fungsi baterai yaitu mengubah energi kimia menjadi energi listrik yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Baterai memiliki 3 komponen penting yaitu electrode positif, electrode negatif, dan bahan elektrolit yang berada diantara kedua electrode tersebut. Bahan electrolyte tersebut yang akan bereaksi untuk menghasilkan energi listrik untuk kemudian disalurkan melalui electrode positif dan negatif.

Baterai NiCD dan NiMH
- Merawat dengan benar
Baterai nikel akan berumur panjang jika di charge menggunakan fast charger yang dikendalikan microprocessor. Charger harus mampu men discharge untuk menghilangkan efek memory dan lazy battery. Jika akan disimpan lama, sebaiknya baterai nikel dikosongkan isinya terlebih dahulu dan disimpan dalam lemari es (tapi jangan di freezer).

- Menyegarkan kembali baterai
NiHM kehilangan kapasitasnya dan cepat lemah. Situasi ini terutama timbul jika sering mengisi baterai yang belum kosong (efek lazy baterai). Untuk menyegarkannya kembali, gunakan feature perawatan baterai pada menu ponsel. Dengan feature ini baterai akan dikosongkan sampai benar-benar habis, lalu disi penuh, jika ponsel tidak memiliki feature ini, nyalakan ponsel hingga baterai habis dan ponsel mati setelah itu baru di charge.

Baterai Li-Ion dan Li-Polymer
- Awas barang lama !
Lithium sangat reaktif, mungkin saja bahan kimia didalam baterai sudah terurai sehingga kapasitas baterai tinggal separuhnya walaupun baterai belum digunakan. Teliti sebelum membeli agar tidak memperoleh barang lama! Sebaiknya minta jaminan garansi dari penjual.

- Rusak akibat terlalu sering di charge
Baterai Lithium hanya tahan di charge 300-500 kali, lalu kapasitas baterai menurun dan baterai rusak. Untuk memperpanjang umur pemakaian baterai Lithium, jangan terlalu sering men charge. Lakukan charging ketika baterai sudah benar-benar kosong, dengan demikian frekwensi charging dikurangi.

- Isi penuh dulu baru digunakan
Jangan langsung menghidupkan ponsel baru yang berbaterai Lithium. Isi dulu baterai sampai penuh agar kapasitasnya optimal dan berusia lebih panjang. Jika baterai tidak digunakan simpanlah dalam lemari es (jangan dalam freezer).



Jenis-jenis baterai rechargeable :

1.DMFC (Direct Methanol Fuel Cell)














     Baterai ini merupakan baterai yang materialnya menggunakan fuel cell berupa cairan dimana komposisinya berupa fuel hydrogen dengan campuran oksigen untuk memproduksi elektrik power, panas dan cair.
     Hasil dari reaksi kimia yang terjadi menghasilkan kepadatan energi yang tinggi, hal inilah yang menjadi keunggulan DMFC dibanding baterai Lithium ion
    DMFC memiliki 10x improvement dalam kepadatan volumetric energi.

2. Li – Ion














     Karakteristik baterai Li – Ion

    Tegangan nominal baterai Li-Ion adalah 3,6 volt
    Elektrolit dalam baterai Li-Ion sangat reaktif, bocorannya dapat mengakibatkan karat pada peralatan
    Baterai Li-Ion ditempatkan dalam casing logam yang stabil dan kuat
    Mikrokontroller dan sensor-sensor dipasang pada casing untuk mencegah panas berlebihan dan overcharging.
    Kerapatan energi baterai Li-Ion mampu menyimpan energi 3x lebih banyak dibandingkan dengan baterai NiCD
    Baterai Li-Ion tidak memiliki efek memory maupun lazy battery sehingga baterai tidak perlu dikosongkan sebelum di charge.
    Self discharging juga lebih kecil yaitu sekitar 10% dalam 24 jam
    Impedansi (tahanan dalam) baterai Li-Ion lebih tinggi dibandingkan dengan Nicd dan NiMH, yaitu 200 – 250 m&±( mili ohm). Akibatnya baterai cepat menjadi panas dan tegangannya drop jika dibebani terlalu berat
    Lithium sangat reaktif, bahan kimia didalam baterai akan terurai dengan sendirinya dan setelah 2 tahun baterai menjadi tidak dapat digunakan lagi.

 3.Li-Polymer

















 


    Karakteristik dari  baterai Li-Polymer

    Tegangan nominal baterai Li-Polymer adalah 3,6 volt
    Slsktrolit dalam baterai Li polymer berbentuk padat dan tidak raktif sehingga menyederhanakan casing baterai
    Baterai Li-Polymer dapat dibuat dalam ukuran yang sangat tipis dan flexible sehingga cocok digunakan dalam peralatan berukuran Mini
    Dibandingkan dengan baterai Li-Ion, baterai Li-Polymer dengan kapasitas yang sams bobotnya lebih ringan 10 – 15%.
    Baterai Li-Polymer lebih cepat kehilangan kapasitas
 

4. Baterai NiCd





















    Karakteristik dari baterai NiCd ini adalah :

    Tegangan nominal satu sel baterai NiCd adalah 1,2 volt
    Baterai yang bertegangan nominal lebih tinggi berisi beberapa sel yang dihubungkan seri
    Kelebihan baterai NiCd dibandingkan ketiga jenis lainnya adalah kemampuan dalam menangani beban tinggi
    Selain itu baterai NiCd 5x lebih cepat di-charge dibandingkan dengan baterai NiMH atau 20x lebih cepat dibandingkan baterai Lithium, karena bisa menggunakan fast charger
    Kelemahannya dibandingkan baterai Lithium adalah kapasitas simpan yang rendah, rasio daya/berat yang lebih rendah, dan adanya efek memori
    * Selain itu baterai NiCd yang telah di-charge dapat kosong sendiri (self discharging) walaupun tidak dipakai. Sekitar 22% energinya hilang dalam 24 jam.
    Baterai NiCd yang sudah lemah tidak boleh langsung di charge.
    Baterai NiCd harus dikosongkan sampai benar-benar habis sebelum di charge.
    Jika diisi lebih dari 10 jam dengan arus rendah akan cepat lemah karena ada efek memory, baterai tidak mampu bekerja walaupun terisi penuh terjadi karena pengendapan kristal logam pada electrode negatif sehingga kapasitas baterai berkurang, impedansi (tahan dalam) meningkat sehingga terjadi drop tegangan pada saat dibebani, baterai hanya berfungsi sebentar.

5. NiMH














   Karakteristik baterai NiMH :

    Tegangan nominal satu sel baterai NiMH adalah 1,2 volt
    Self dischargingnya lebih kecil dibandingkan baterai NiCd, tergantung dari typenya sekitar 6 – 16% energi akan hilang dalam 24 jam
    Cara charging yang salah akan mengakibatkan baterai tidak bekerja normal, meskipun baterai terisi penuh tetapi akan menyatakan habis walaupun digunakan sebentar. (tegangan terukur normal tapi langsung drop ketika dibebani) keadaan tersebut disebut lazy battery.
    Baterai NiMH dapat menyimpan energi 2x lebih banyak dibandingkan dengan baterai NiCD